Pages

Madmeugang Dalam Peraturan Dasar Negara Islam Aceh Darussalam

QANUN MEUKUTA ALAM AL-ASYI DARUSSALAM

BAB II PASAL 7,  KURNIA RAJA DIHARI MADMEUGANG:

Bahwa jika datang tahun hampir hari Madmeugang, yaitu Madmeugang Puasa dan Madmeugang hari raya Fitrah dan Madmeugang hari raya Haji, maka sebelumnya Madmeugang kira-kira satu bulan lagi jauh Madmeugang maka hendaklah Geuchik-Geuchik dan wakil dan imam Meunasah serta Tuha Empat menilik dan memeriksa pada tiap-tiap kampung sendiri masing-masing Geuchik dan masing-masing Mukim yaitu berapa banyak orang fakir miskin dan inong balèe dan yatim piatu dan yang sakit lasa dan yang buta. Hendaklah diberi tahu kepada Imam Mukim dan Imam Mukim memberi tahu kepada Qadi-Qadi dan kepada Hulubalang. Dan Qadi dengan Hulubalang hendaklah memberitahukannya kepada Qadi Dua Puluh Dua dan masing-masing mereka itu Panglima Lhèe Sagoe dan Qadi Lhèe Sagoe maka memberitahukannya kepada Qadi Mu'azzam. Dan Qadi Mu'azzam memberitahu kepada Syaykh al-Islam Mufti Empat maka Mufti Empat memberitahukan kepada Sultan dan Sultan itu ada memakai Tandil Siasat. Maka dibuka oleh Qadi Mu'azzam khazanah balai Silatur-Rahmi yaitu mengambil dirham dan kain dan dibeli kerbau atau sapi hendak dipotong hari Madmeugang. Maka bagi-bagikanlah daging kepada sekalian mereka itu yang tersebut. Yaitu pada tiap-tiap satu orang maka yaitu seemas daging dan dapat uang lima mas dan dapat kain enam hasta. Maka pada sekalian yang tersebut semua diserah kepada Geuchik-nya masing-masing gampông daerahnya. Sebab karena sekalian mereka itu yang tersebut hidup melarat lagi tiada mampu membelikannya, maka itulah sebab pemerintah Aceh memberi tolongannya dengan perintah Sultan atau Rais Jumhurriyah Qanun Meukuta Alam.


REFERENSI

  • Daud, Kalam. 2010. Qanun Meukuta Alam: Dalam Syarah Tadhkirah Tabaqat Tgk. Di Mulék dan Komentarnya. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.