Pages

Explorer


Aku ini adalah seorang penjelajah dan pendaki gunung.

Apapun nasibku dan tujuan hidupku dimasa depan, tidak boleh tidak harus tetap menjelajah dan mendaki gunung.

Pada akhirnya pengalaman tiap-tiap manusia ialah apa yang telah dirasakannya sendiri.

Dimasa lalu hal yang kebetulan telah terjadi padaku dan hal apa yang mungkin terjadi yang belum terjadi atas diriku dimasa depan? Tidak ada lain adalah akibat diriku sendiri ataupun yang berasal dariku dan semua sudah pernah terjadi pada manusia-manusia lain dimasa yang lalu pada tiap-tiap bangsa dan tiap-tiap negara dengan macam-macam kejadian dan kebetulan.

Satu perkara lagi yang aku tau.

Sekarang aku sudah berdiri didepan gunung terakhir yang harus aku daki dan didepan sebuah perkara yang sudah lama tersimpan untukku.

Ya! Sekarang aku sudah sampai pada sebuah jalan paling berbahaya yang harus aku lalui.

Sekarang aku harus memulai langkah sendirian tanpa ada yang menemani.

Tapi, siapapun yang mengalami hal seperti yang aku alami ini dan tidak dapat lari lagi. 

Pada suatu ketika waktu yang akan berkata padanya: "Inilah baru sekarang kamu berjalan dijalan keagungan! Tebing dan jurang, keduanya kini telah bersatu!"

Kamu akan berjalan dijalan keagungan. Suatu tempat yang dulu tidak dapat kamu masuk kedalamnya dan paling berbahaya, pada akhirnya sekarang telah menjadi tempat kamu bertahan.

Kamu akan berjalan dijalan keagungan. Sekarang mau tidak mau kamu harus berani, karena tidak ada lagi jalan untuk mundur kebelakang.

Kamu akan berjalan dijalan keagungan. Disini tidak ada lagi siapapun yang akan mencarimu, tidak akan ada yang mengikutimu, tidak ada yang akan mencuri langkah untuk menyaingimu. 

Oleh kakimu telah dihapusnya sendiri jalan yang ada dibelakang dan diatasnya telah tertulis: "Tidak ada jalan. Mustahil!"

Disini tidak akan ada tangga untuk membawamu ke atas. Maka dengan apa kamu akan naik ke atas? Kamu harus naik ke atas menggunakan kepalamu dan juga menggunakan hatimu.

Sekarang apapun yang ada padamu yang dulunya paling lemah lembut tidak boleh tidak harus menjadi keras seperti besi!

Siapapun yang selama ini selalu menolongmu dalam susah dan payah, pada akhirnya mereka semua akan muak karena lebih banyak kesenangan.

Untuk dapat melihat lebih jauh, maka kamu harus belajar untuk tidak terlalu melihat kepada diri sendiri tetapi harus melihat juga kepada orang lain.

Kekuatan seperti ini sangat diperlukan untuk seorang pendaki gunung agar dapat melihat kepada hal-hal dibelakang pada tiap-tiap perkara.

Untuk itu maka kamu harus naik ke puncak yang lebih tinggi dari tempat kamu sekarang, sehingga bintang-bintang pun berada dibawahmu.

Perlu untuk naik ke puncak yang paling tinggi adalah agar kamu dapat melihat kepada dirimu sendiri dan kepada yang telah tertinggal dibawahmu.

Inilah yang aku namakan puncak terakhirku.

Sekarang aku sudah tau nasibku.

Aku sudah siap! Aku akan hidup sendirian tanpa teman!

Hai laut hitam yang gelap gulita yang penuh dengan kesedihan dan jeritan!

Hai laut hitam yang penuh dengan hal-hal yang tidak diketahui dan sangat berbahaya!

Inilah takdirku yang harus mengarungi laut!

Wahai laut, kepadamu sekarang aku akan turun!

Sekarang aku sudah berdiri didepan sebuah gunung yang paling tinggi! Yang mencakar langit! Yang harus aku daki pada sebuah penjelajahan yang paling panjang yang harus aku mulai.

Untuk tujuan itu maka aku harus turun lebih dulu ketempat yang sangat dalam, sangat sakit, sangat berbahaya, hingga harus menangis menjerit meronta-ronta.

Itulah takdir Tuhan kepadaku.

Insya Allah, aku sudah siap!